BERITA
-
Wartakan Mutiara Kebaikan, Hindari Hoax
31 Oktober 2018 Administrator Dibaca : 1964 KaliMaliska - Menulis berita merupakan kewajiban formal di era kekinian. Kalau bisa, minimal 5 berita masuk setiap hari di Website (Kemenag) kota, propinsi bahkan pusat. Untuk itu, kita perlu mewartakan mutiara kebaikan untuk memotivasi orang lain ke seluruh manusia.
Demikian disampaikan Kepala Kementerian Agama Kota Surakarta, Musta’in Ahmad pada pembukaan Workshop Jurnalistik yang dilaksanakan di Griya Solopos, Selasa (30/10) kemarin.
Pria lulusan ilmu hukum UNS ini mengingatkan agar kita terhindar dari hoax saat menulis atau membaca berita dari sumber yang tidak jelas. Beliau mengkisahkan, korban hoax di dunia yang pertama dirasakan oleh Nabi Adam. Yaitu, ketika Iblis membisiki nabi Adam untuk memakan buah Khuldi.
Kegiatan Workshop yang diikuti 30 peserta terdiri dari para guru, pengawas, dan beberapa pegawai di lingkungan Kementerian Agama tersebut mengupas secara langsung dan mempraktekkan bagaimana cara penulisan berita untuk website yang dikelola oleh Kementerian Agama.
Materi yang disampaikan oleh jurnalis Solopos, Adib Muttaqien Asfar dan Rini Yustiningsih itu meliputi : Jurnalistik Dasar & Karakteristik Media Online, Teknik Menulis Berita secara Populer di Media Online dan Praktek Membuat Berita untuk Media Online.
“Alhamdulillah workshop ini sangat berkesan bagi saya, sehingga bisa mengetahui teknik menulis berita dengan baik. Kegiatan atau informasi yang kita jumpai bisa kita sampaikan media yang ditulis secara baik dan benar melalui sumber yang terpercaya, sehingga terhindar dari berita hoax.” Ujar salah satu peserta, Muchamma Syafii dari MA Al-Islam Surakarta.
(fii/maliska)
https://jateng.kemenag.go.id/warta/berita/detail/wartakan-mutiara-kebaikan-hindari-hoax
KOMENTAR
BERITA LAINNYA
Indeks- Jamsaren, Pondok Tertua Kedua Dan Terbaik dari 15 Pondok di Wilayah Indonesia
- MA Al-Islam Jamsaren Surakarta tempat yang baik untuk menimba ilmu
- Al Islam Dalam Histori Tersembunyi
- Kiai Abu ‘Amar, Cucu Panglima Perang Jawa dan Penerus Kemasyhuran Jamsaren
- Jamsaren: Pesantren Tertua di Surakarta
- Pesantren Jamsaren Solo, Cetak Santri mandiri Didasari Keimanan dan ketaqwaan
- Sekilas Tentang K.H Idris Jamsaren
- Berbekal Bahasa Arab wujudkan impian.
- Gadis Kecil sebagai Huffadz baru di Universitas ternama di Kota Bengawan
- Siswa MA Al-Islam Jamsaren Surakarta ditargetkan 3 Tahun Khatam Menulis Al-Qur’an